DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG KELAS
IV.B SD NEGERI 008 TELUK MEGA
KABUPATEN ROKAN HILIR
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Guna
Memenuhi Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat
Sarjana S-1 Pendidikan Biologi
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam
OLEH :
AL FAIZAN
07051358370
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAINS BIOLOGI
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG KELAS
IV.B SD NEGERI 008 TELUK MEGA
KABUPATEN ROKAN HILIR
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Kepada :
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam
Guna Memenuhi Persyaratan
Dalam Mencapai
Derajat Sarjana
S-1Pendidikan Biologi
Oleh
:
AL FAIZAN
0705135837
Diketahui :
Pembimbing I
|
Pembimbing II
|
DRA. YUSTINI YUSUF
NIP.1950 1212 1975 02 2001
|
Dra. MARIANI NATALINA,M.Pd
NIP. 196312221989032002
|
Mengetahui,
Dekan
FKIP Universitas Riau
Prof.
Dr. H. ISJONI, M.Si
Nip.
195912121985031006
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan karunia
serta kasih sayang-Nya sehingga Skripsi Penelitian Tindakan Kelas dapat penulis
selesaikan dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Sains Biologi dengan
menggunakan model Pembelajaran Langsung di Kelas IV.B SD Negeri 008 Teluk Mega
Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Tahun Pelajaran 2010/2011.
Penulisan Skripsi
ini merupakan kewajiban penulis sebagai Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau, jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk
persyaratan menyelesaikan Tugas Akhir.
Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas semua saran, bimbingan, dan
bantuan terutama kepada :
- Bapak Prof.Dr. Isjoni, M.Si selaku dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas Riau.
- Bapak Drs.Nursal, M.Si selaku ketua program studi pendidikan Biologi FKIP universitas Riau.
- Ibu Dra. Yustini yusuf, selaku dosen pembimbing
- Bapak dan Ibu dosen penguji
- Bapak dan Ibu Dosen program studi pendidikan Biologi FKIP universitas Riau.
- Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa (S.1) program studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam
penyelesaian Skripsi ini penulis sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencapai
kesempurnaan baik yang menyagkut penyajian materi,nilai ilmiah,maupun tata
bahasanya. Namun karena keterbatasan pengetahuan penulis,berkemungkinan masih
banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran,masukan dan
kritik berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Skripsi ini.
Pekanbaru, Juli 2011
DAFTAR ISI
Halaman
|
||
KATA
PENGANTAR
.............................................................................
DAFTAR
ISI ...........................................................................................
DAFTAR
TABEL
...................................................................................
DAFTAR
LAMPIRAN
...........................................................................
DAFTAR
GAMBAR................................................................................
ABSTRAK
..............................................................................................
|
i
iii
v
vi
vii
viii
|
|
BAB I
|
PENDAHULUAN
1.1. Latar
belakang
................................................................
1.2. Rumusan
masalah............................................................
1.3. Tujuan
penelitian.............................................................
1.4.
Manfaat penelitian...........................................................
|
1
4
4
4
|
BAB II
|
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Hasil belajar.....................................................................
2.2. Faktor yang mempengaruhi hasil
belajar..........................
2.3. Pembelajaran
Langsung ( Di ).........................................
2.3.1. Pengertian pembelajaran langsung ( DI
)...............
2.3.2. Sintak Model Pembelajaran langsung ...................
2.3.3. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran langsung.
2.2.4. Keunggulan model pembelajaran
langsung..........
2.2.5. Hubungan model pembelajaran langsung dengan hasil belajar...........................................................
2.2.6. Hipotesa................................................................
|
6
9
10
10
12
13
17
19
20
|
BABIII
|
METODE PENELITIAN
3.1.
Penataan penelitian.........................................................
3.2.
Parameter penelitian.......................................................
3.3.
Instrumen penelitian.......................................................
3.4.
Prosedur penelitian.........................................................
3.5.
Teknik Analisa data........................................................
|
21
21
21
22
24
|
BAB IV
|
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi
Tindaka...........................................................
4.1.1. Deskripsi tindakan siklus
I...................................
4.1.2. Deskripsi tindakan siklus
II..................................
4.2. Analisa Deskriptif hasil
Belajar......................................
4.2.1. Daya serap siswa siklus I.......................................
4.2.2. Daya serap siswa siklus II.....................................
4.3. Ketuntasan hasil belajar siswa.........................................
4.4. Aktivitas siswa dan guru
.................................................
4.4.1. Aktivitas siswa.......................................................
4.4.2. Aktivitas guru.........................................................
|
28
28
29
30
31
32
33
34
34
36
|
BAB V
|
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpula.......................................................................
5.2. Saran
..............................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran
|
39
40
|
DAFTAR TABEL
Tabel
|
Halaman
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Sintak model pembelajaran langsung .....................................
Interval dan Kategori Daya
Serap siswa..................................
Interval dan Kategori aktivitas
siswa........................................
Interval
dan Kategori aktivitas guru
..........................................
Daya
serap siswa siklus I dengan menggunakan model pembelajaran langsung di kelas
IV.B SDN 008 Teluk Mega berdasarkasn nilai post-tes dan ulangan harian ..........................
Daya
serap siswa siklus II dengan menggunakan model pembelajaran langsung di kelas
IV.B SDN 008 Teluk Mega berdasarkasn nilai post-tes dan ulangan harian ………………..
Ketuntasan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada siswa kelas IV.B SD
Negeri 008 Teluk Mega Tahun Pelajaran 2010/2011……………………….
Data
hasil aktivitas siswa siklus I dan II dengan menggunakan Model Pembelajaran
Langsung di Kelas IV.B SD Negeri 008 Teluk Mega .................................................................................
Aktifitas guru
pada siklus I dan II dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung Di keles
IV.B SD Negeri 008 Teluk Mega Tahun Pelajaran 2010/2011...............................................
|
13
25
26
27
31
32
33
35
37
|
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
|
Halaman
|
|
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Di SDN 008 Teluk Mega kelas IV.B Tahun 2010 Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung........................................................................................................
Silabus
dan Sistem Penilaian............................................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a.
Rencana pelaksanaanpembelajaran siklus
I pertemuan I…………………
b.
Rencana pelaksanaanpembelajaran siklus
I pertemuan II……………….
c.
Rencana pelaksanaanpembelajaran siklus
II pertemuan I……………….
d.
Rencana pelaksanaanpembelajaran siklus
II pertemuan II……………….
Lembaran LKS/LTS siswa
a.
Lembaran LKS/LTS
siswa
siklus I pertemuan I…………………………
b.
Lembaran LKS/LTS
siswa
siklus I pertemuan I…………………………
c.
Lembaran LKS/LTS
siswa
siklus I pertemuan I…………………………
d.
Lembaran LKS/LTS
siswa
siklus I pertemuan I…………………………
Lembaran
Soal Post-Tes siswa
a.
Lembaran Soal Post-Tes siswa siklus I pertemuan I……………………..
b.
Lembaran Soal Post-Tes siswa siklus I pertemuan II…………………….
c.
Lembaran Soal Post-Tes siswa siklus II pertemuan I…………………….
d.
Lembaran Soal Post-Tes siswa siklus II pertemuan II……………………
Lembaran Soal Ulangan Harian Siswa
a. Lembaran Soal Ulangan Harian Siswa
siklus I………………………….
b.
Lembaran Soal
Ulangan Harian Siswa siklus II………………………….
Daya serap siswa
berdasarkan nilai postes dan ulangan harian siswa pertemuan I dan II masing-masing
siklus.......................................................
Ketuntasan
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Dan II
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Lansung………………………………………………
Hasil
Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I Dan II Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Langsung......................................................................
Observasi aktivitas
guru Selama pembelajaran berlangsung dari siklus I dan siklus II..........................................................................................................
Data hasil pembelajaran siswa sebelum menggunakan model
pembelajaran langsung yang berdasarkan ujian tengah semester
ganjil................................................................................................................
Bukti fisik
mengadakan PTK di Kelas IV.B SD Negeri
008 Teluk mega Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir pada Bulan
November s/d Desember Tahun Pelajaran 2010/2011...........................................................
|
42
43
47
49
51
54
57
59
61
63
65
67
68
69
70
72
73
74
75
77
79
80
|
DAFTAR GAMBAR
Gambar
|
Halaman
|
|
1
|
Pola multirafik
communiccation.........................................
|
9
|
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAINS
BIOLOGI
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG KELAS
IV.B SD NEGERI 008 TELUK MEGA
KABUPATEN ROKAN HILIR
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh
A
L F A I Z A N
NIM.
0705135837
ABSTRAK
Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV.B SDN 008 Teluk Mega Tahun Pelajaran 2010/2011
dengan Penggunaan Model Pembelajaran Langsung dilakukan pada tanggal 23
November 2010 Sampai 02 Desember 2010. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV.B
sebanyak 17 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa vang terdiri dari daya serap,
ketuntasan belajar, aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru. Rata-rata daya
serap siklus I yaitu 59.40 dengan kategori
“kurang” meningkat pada siklus II menjadi 73.25 dengan kategori “Baik”. persentase ketuntasan belajar
siswa siklus I 82.35 dengan kategori
“Amat Baik”dan pada siklus II menjadi 88.23 dengan kategori “Amat Baik”. Rata-rata aktivitas siswa siklus I pertemuan I 72.93 dengan kategori “Baik” dan pada siklus II menjadi 84.11 dengan kategori “Baik”. Rata-rata aktivitas guru
pada siklus I 83.33 dengan kategori “Baik” pada siklus II menjadi 96.66 dengan kategori “Amat Baik Sekali”. Dilihat dari persentase hasil yang diperoleh setelah penelitian
menunjukkan bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar sains Biologi
siswa kelas IV.B SDN 008
Teluk Mega Tahun 2010 / 2011.
Kata kunci : Pembelajaran Langsung , Hasil Belajar
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kita
sering mendengar istilah Sains.
Secara etimologi kata Sains
berasal dari bahasa Latin yaitu Scientia
yang artinya pengetahuan. Sains sebagai
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diantaranya Kimia, Fisika, dan Biologi.
Sains (Biologi) merupakan mata pelajaran wajib dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
di Sekolah Dasar. Menurut Syahrifuddin dan Gustamal (2010), tujuan mata pelajaran ini diajarkan
adalah :
- Menanamkan konsep-konsep Sains Biologi yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
- Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap Sain Biologi dan Teknologi.
- Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan sendiri.
- Ikut serta memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
- Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Sain, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat.
- Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Karakteristik dari pembelajaran Sain yaitu cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip,proses
penemuan yang menggunakan metode ilmiah. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman
langsung dan kegiatan praktis. Yang diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat.
Oleh sebab itu peranan dan fungsi guru sangat mempengaruhi dan menentukan
hasil dari proses pembelajaran tersebut, karena guru merupakan manajer kelas. Didalam
KTSP 2006 menegaskan seorang Guru dalam proses pembelajaran harus mengadakan tuntutan
pencapaian kompetensi bagi peserta didik yang merupakan amanah kurikulum.
Didalam pembelajaran Sain terutama Biologi yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum belum sepenuhnya dilaksanakan pada SD Negeri 008 Teluk Mega Kelas IV.B, dimana siswa kurang aktif,minat belajar rendah,tidak mau
mengemukakan pendapat dan bertanya.
Hal ini dipicu oleh:
a. Guru
dalam menyampaikan materi menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media/alat pembelajaran
b. Guru kurang menguasai materi
c.
Kurang
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
Dan
tanpa disadari, hal inilah yang menyebabkan rendahnya kualitas dan hasil
belajar siswa itu sendiri,
sehingga Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) belum tercapai,dengan demikian Kriteria
Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah sulit tercapai, ini terbukti Dimana
KKM yang ditetapkan oleh sekolah 60 sedangkan
rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa pada ujian tengah semester ganjil
hanya mencapai 50 yang terlampir pada lampiran 11.
Dari masalah tersebut maka diperlukan Strategi yang tepat agar dapat
membantu peningkatan hasil belajar siswa seperti apa yang diharapkan guru. Dilihat dari konteks
perbaikan kualitas pendidikan, maka penggunaan Model Pembelajaran Langsung
merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem
pembelajaran dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa. Sesuai dengan pendapat Sudrajat
(2009) karena Pembelajaran Langsung
memiliki keunggulan yaitu:
1. Dengan
model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi
yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang
harus dicapai oleh siswa.
2. Dapat
diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
3. Dapat
digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
4. Dapat
menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual
yang sangat terstruktur.
5. Merupakan
cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan
yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
6. Dapat
menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif
singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa, sehingga
meningkatkan hasil belajar siswa.
7. Memungkinkan
guru
untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui
presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan antusias
siswa.
Untuk
itu, berdasarkan pendapat Sudarjat tersebut Peneliti menganggap penggunaan model
pembelajaran langsung ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas
IV.B tersebut, sehingga peneliti berminat mengangkat judul untuk penelitian ini, yaitu :“Peningkatan
Hasil Belajar Sains Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV.B SD Negeri 008 Teluk Mega Kabupaten Rokan
Hilir Tahun Pelajaran 2010-2011”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat dirumuskan
suatu permasalahan yaitu :“Apakah dengan
menggunakan model Pembelajaran Langsung dapat meningkatkan hasil belajar Sains Biologi
siswa kelas IV.B di SD Negeri 008 Teluk
Mega Kabupaten Rokan Hilir Tahun Pelajaran 2010-2011” ?
1.3
Tujuan
Penelitian
Tujuan Penelitian ini
dilakukan untuk meningkatan Hasil Belajar Sains (Biologi) Dengan menggunakan Model
Pembelajaran Langsung Kelas IV.B di SD Negeri 008 Teluk Mega Kabupaten rokan
hilir Tahun pelajaran 2010/2011.
1.4
Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat penelitian dengan menggunakan model pembelajaran langsung
ini adalah:
1.4.1
Bagi Siswa, dapat meningkatkan hasil belajar Sains
Biologi siswa dan meningkatkan
pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Biologi.
1.4.2
Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam memilih model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Sains Biologi siswa di sekolah dasar
dan meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar.
1.4.3
Bagi Sekolah, dapat memperbaiki proses belajar mengajar
pada mata pelajaran Biologi, sehingga tujuan pembelajaran Sains Biologi
tercapai secara maksimal.
1.4.4
Bagi Peneliti,dapat menambah wawasan dan mengembangkan
profesionalnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Belajar
Menurut Firdaus (2011)
Pembelajaran merupakan suatu proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar sehingga pembelajaran memungkinkan seseorang anak manusia
berubah dari tidak mampu menjadi mampu atau dari tidak berdaya menjadi sumber
daya.
Sanjaya.A.(2009)
dalam KKBI ( Kamus Besar
Bahasa Indonesia ) menyebutkan ”belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu tertentu dengan tergantung pada
kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu
dan pada daya tarik hasil itu bagi orang bersangkutan”.
Trianto, 2010 menambahkan belajar adalah suatu proses aktif dimana
siswa membangun pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki.
Menurut Isjoni et
al,(2005),Belajar adalah mengetahui dan memahami sesuatu sehingga
terjadi perubahan dalam diri seseorang. Jadi, Hasil belajar yaitu penghargaan
atau nilai yang diperoleh dari belajar.
Belajar adalah proses
perubahan prilaku berkat pengalaman dan latihan. Menurut Sukadi ( 2006 )
pendidik harus menciptakan suasana belajar-mengajar yang efektif yang mampu
memotivasi siswa dan pandai menarik minat serta perhatian siswa sehingga hasil
pembelajaran itu menjadi bermakna dan mampu merubah sikap dan perilaku siswa.
Menurut Djamarah (2000), hasil
adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik
secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama
orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan
perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan,
sungguh–sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu
untuk mancapainya.
Sudjana.(2004), Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan
menurut Horwart Kingsley dalam
bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan
dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita. Jadi Hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran
atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai
apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah
laku yang lebih baik lagi.
Munawar.I.(2009), Pendapat dari Horward
Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil
belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian
dalam kehidupan siswa tersebut. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat
disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan
pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang dan akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan
hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi
individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan
merubah cara berpikir serta perilaku kerja yang lebih baik.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui proses belajar. Sedangkan belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan belajar
mengajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan
pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah
ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar
ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuantujuna
instruksional.
melalui proses belajar. Sedangkan belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan belajar
mengajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan
pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah
ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar
ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuantujuna
instruksional.
Untuk mengetahui keberhasilan
siswa dalam proses pembelajaran dari materi yang diajarkan guru mengadakan
evaluasi pembelajar seiring dengan itu Isjoni,2009 menjelaskan evaluasi
merupakan satu rangkain dari suatu proses pembelajaran yang tidak boleh
ditinggalkan oleh guru,sehingga evaluasi dijadikan indikator terhadap suatu
keberhasilan suatu pembelajaran yang telah dilaksanakan guru.
Untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimal guru harus menciptakan suasana belajar yang efektif dan
membangun motivasi siswa serta yang lebih berpengaruh yaitu melibatkan siswa
dalam proses pembelajaran.Menurut pandangan modren,efektivitas pembelajaran
ditentukan oleh pola komunikasi multitrafic
(multitrafic communication ). Dalam pola komunikasi ini terjadi antara guru
dan siswa serta siswa dengan siswa sehingga pertukaran (sharing) pengetahuan dan pengalaman sehingga proses pembelajaran
lebih bermakna,Sukadi (2006). Dan dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1
Pola
multitrafic communication, Sukadi
(2006)
2.2. Faktor yang mempengaruhi
hasil pembelajaran
Menurut Agus dan Rosmaini (2006) faktor
yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan
menjadi 2 yaitu:
1. Faktor interen
Faktor yang timbul dari
dalam diri anak itu sendiri yaitu:
a. Faktor jasmani
b. Faktor psikologi
2. Faktor ekstren
Faktor yang timbul
dari lingkungan luar anak itu sendiri yaitu:
a. Faktor keluarga
b. Faktor sekolah
c. Faktor masyarakat.
Thomas F. Staton dalam Sardiman (2008) Menguraikan enam
macam faktor psikologis yaitu (1) motivasi, (2) konsentrasi, (3) reaksi, (4)
organisasi, (5) pemahaman, (6) ulangan.Dari beberapa pendapat para ahli di
atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa adalah faktor internal siswa antara lain kemampuan yang dimiliki siswa
tentang materi yang akan disampaikan, sedangkan
faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran yang digunakan guru di dalam
proses belajar mengajar.
Sedangkan
menurut Isjoni (2002) hasil belajar sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor tertentu,yaitu
waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pokok bahasan, usaha yang dilakukan individu,
bakat seseorang dan kualitas
pengajaran, kemampuan siswa untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
2.3. Pembelajaran Langsung
(Direct Instruction)
2.3.1. Pengertian pembelajaran langsung
Menurut Agus dan Rosmini (2006), Pembelajaran langsung
merupakan Model pembelajaran suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapaikan tujuan
pembelajaran, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam melaksanakan aktifitas pembelajaran.
Menurut Arends dalam Agus,Rosmini (2006) bahwa model
pembelajaran langsung merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dapat
membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang
dapat diajarkan bertahap-tahap. Model pengajaran langsung ini dirancang khusus
untuk dapat meningkatkan aktivitas siswa tentang pengetahuan prosedural dan
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik.
Sudrajat.A.(2009),Model
pembelajaran langsung adalah
model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan perubahan
perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai
berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran
berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah
terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur
oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru
seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan
sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural
(yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif,
(yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi). Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain bahwa model ini
tidak dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran
dan semua siswa.
Dengan adanya pembelajaran
langsung diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mempelajari biologi sehingga
materi bisa dikuasai dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran Biologi. Untuk penunjang hasil pembelajaran yang
baik Dalam Pembelajaran langsung, pendidik harus juga menyediakan media atau
alat peraga.
Menurut Rohani (2004) peragaan media langsung
meliputi semua pekerjaan panca indra yang bertujuan mencapai pemahaman suatu
hal secara lebih tepat. AIat indra merupakan pintu gerbang pengetahuan untuk
memiliki suatu kesan yang lebih terang. Maka
dari itu penulis menggunakan peragaan media gambar. Agar proses pembelajaran siswa terlibat
penuh, dimana siswa harus mengamati dari
semua macam seginya, kemudian
dianalisa,disusun, di
komparasikan sehingga dapat memperoleh gambaran yang lengkap.
Manfaat pembelajaran
langsung bagi siswa ialah siswa langsung dapat melihat memegang dan mengamati
objek secara langsung. Dengan siswa melihat, memegang dan mengamati objek
secara langsung maka siswa akan lebih paham dan mengerti tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai.
2.3.2. Sintak model Pembelajaran Langsung
Dalam pembelajaran
langsung terdapat dua kegiatan penting dalam pelaksanaannya yaitu :
1. Tugas
perencanaan, yaitu memilih isi, melakukan analisis tugas, merumuskan tujuan,
merencanakan waktu dan ruang.
2. Tugas-tugas interaktif yaitu
suatu kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan dalam kelas, diantaranya
menyampaikan tujuan menyiapkan peserta didik, persentasi dan demonstasi dan
menyediakan pelatihan terbimbing.
Penilaian hasil belajar
siswa ditekankan pada praktek pengembangan dan pengetahuan dasar yang sesuai
mengukur dengan teliti keterampilan yang sederhana dan keterampilan yang
kompleks. Menurut Agus dan rosmaini (2006) terdapat 5 sintak model pembelajaran
langsung . 5 sintak tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1. Sintak model pembelajaran langsung
No
|
Fase
|
Peran Guru
|
1
2
3
4
5
|
Menyampaikan
tujuan dan mempersiapkan siswa
Mendemontrasikan
pengetahuan/keterampilan
Membimbing
pelatihan
Mengecek
pemahaman dan memberi umpan balik
Memberikan
kesempatan
|
Guru
menjelaskan TPK, informasi latar belakang pembelajaran dan pentingnya
pembelajaran serta mempersiapkan untuk guru
Guru
mendemontrasikan keterampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap
demi tahap
Guru
merencanakan dan memberikan bimbingan latihan awal
Mengecek
apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik
Guru
mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan pelatihan
khusus pada penerapan kepada
situasi lebih kompleks dalam kehidupan
sehari-hari.
|
2.3.3. Tahap- Tahap
pelaksanaan Pembelajaran Langsung
Model pengajaran langsung
adalah model pengajaran yang memusatkan pada guru yang disajikan dalam 5 tahap sebagai berikut :
1.
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
a. Merumuskan
Tujuan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merumuskan tujuan pembelajaran antara lain; jenis materi pokok bahasan yang
dipilih, kemampuan siswa dan fasilitas yang tersedia.
b.
Menyampaikan Tujuan
Menurut Kardi,S (2000 ) Para siswa perlu
mengetahui dengan jelas mengapa mereka berpartisipasi dalam suatu pembelajaran,
dan mereka mengetahui apa yang harus mereka lakukan setelah selesai berperan
serta dalam pembelajaran Guru yang baik akan mengkomunikasikan tujuan tersebut
kepada siswa-siswa melalui rangkuman rencana pembelajaran. Dengan demikian
siswa dapat melihat keseluruhan tahap pembelajaran dan hubungan antar
tahap-tahap tersebut.
c. Menyiapkan
Siswa
Kegiatan
ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa memusatkan perhatian siswa pada
pokok pembicaraan dan penyiapan kembali pada aktivitas yang telah dimilikinya
yang relevan pada pokok-pokok pembicaraan pelajaran yang lalu, atau memberikan
sejumlah pertanyaan kepada siswa.
2.
Melakukan
Demonstrasi
Agar
guru melakukan demonstrasi suatu konsep atau keterampilan dengan berhasil, maka
guru perlu sepenuhnya menguasai suatu konsep atau keterampilan yang akan
didemonstrasikan dan berlatih melakukan demonstrasi.
Fase
ini adalah melakukan persentasi atau mendemonstrasikan materi pembelajaran atau
keterampilan. Kunci keberhasilan dari kegiatan ini terletak pada kejelasan
informasi dari mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif.
Menurut
Agus, Rosmaini (2006), bahwa kemampuan seorang guru
untuk menyampaikan informasi yang jelas dan spesifik kepada siswa mempunyai
dampak positif terhadap proses belajar siswa. Bila informasi yang diberikan
oleh guru rancu atau membingungkan siswa hal ini disebabkan oleh guru tidak
menguasai isi pokok bahasan yang diajarkan dan tidak mengetahui teknik
komunikasi yang baik
3.
Membimbing dan Berlatih
Agar guru dapat mendemonstrasikan sesuatu
dengan benar maka
salah satu tahap terpenting dalam pembelajaran lmgsung adalah terdapat menambah
latihan yang terbimbing kepada siswa yang berisi soal-soal yang terdapat dalam
LKS yang telah disiapkan oleh guru. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
guru dalam merencanakan dan melaksanakan latihan terbimbing adalah sebagai
berikut :
a) Guru
meminta siswa melakukan latihan sampai benar-benar bermakna
b) Guru
meminta siswa melakukan latihan sampai benar-benar menguasai konsep
keterampilan yang dipelajari.
c) Guru
melaksanakan latihan berselang tidak secara terus menerus untuk keterampilan
yang pertama kali dipelajari oleh siswa disarankan melakukan latihan
berkelanjutan dengan memperhatikan kenyataan bahwa pelatihan yang dilakukan
secara terus menerus akan menimbulkan kejenuhan.
d)
Guru memperhatikan tahap-tahap awal latihan yang
mungkin saja siswa melakukan keterampilan yang kurang atau bahkan salah.
4.
Mengecek
Pemahaman dan memberikan Umpan Balik
Tahap ini disebut juga
tahap resitasi yaitu guru memberikan beberapa pertanyaan baik secara lisan
maupun tulisan. Guru mengalami kesulitan memberikan umpan balik yang efektif untuk
siswa yang jumlahnya banyak. Menurut Anonimus dalam Mardaleni
(2008) menyarankan cara pemberian umpan balik sebagai berikut :
a. Berikan
umpan balik sesegera mungkin setelah melakukan latihan
b.
Upayakan agar umpan balik jelas dan spesifik
c.
Upayakan umpan balik sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa
d.
Berikan pujian dan umpan balik pada kinerja yang benar
e.
Jika memberikan umpan balik negative, tunjukkan bagaimana cara melakukan yang
benar
f.
Bantulah siswa untuk memfokuskan
perhatikannya pada proses dan bukan pada hasil.
g. Ajarkan
siswa cara memberikan umpan balik kepada diri mereka sendiri dan bagaimana
menilai keberhasilan kinerjanya.
5.
Memberikan
Perluasan Latihan Mandiri
Pada tahap ini guru
memberikan tugas pada siswa untk menerapkan keterampilan yang baru saja
diperoleh secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan oleh siswa secara pribadi yang
dilakukan dirumah atau diluar jam pelajaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memberikan
tugas mandiri sebagai berikut
:
a. Pilih
tugas mandiri yang dapat dilakukan oleh siswa dirumah dengan baik
b. Guru seyogyanya menginformasikan kepada orang
tua siswa tentang tingkat keterlibatan mereka dalam membimbing anaknya dirumah
c.
Guru memberikan umpan balik tentang hasil tugas yang diberikan kepada siswa
dirumah
Model Pembelajaran Langsung ini secara sistematis
dapat membantu para siswa dalam belajar melalui langkah-langkah pembelajaran,
selanjutnya siswa akan aktif bekerja sendiri dangan adanya latihan terbimbing.
Ini berarti siswa mendapatkan informasinya yang jelas akan mempelajari suatu
materi pelajaran.
2.3.4.
Keunggulan model pembelajaran langsung
Sudrajat.A.(2009),Disarikan dari Depdiknas Modul
KKG/MGMP Model Pembelajaran Langsung merupakan salah satu pendekatan mengajar
yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh
informasi yang dapat diajarkan bertahap-tahap sehingga dengan demikian dapat diambil kesimpulan pembelajaran langsung
memiliki keunggulan seperti berikut.
1.
Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan
isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
2.
Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar
maupun kecil.
3.
Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau
kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat
diungkapkan.
4.
Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan
informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
5.
Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan
konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang
berprestasi rendah.
6.
Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang
banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh
seluruh siswa.
7.
Memungkinkan guru
untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui
presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme
siswa. Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model
pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana
suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan
bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
8.
Pembelajaran
yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam memandang
dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang
menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran
sehari-hari.
9.
Model Pembelajaran Langsung yang menekankan kegiatan
mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat
membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
10.
Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan
yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang
relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
11. Model
pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan
untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya
terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat).
12. Demonstrasi
memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas dan
bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa
tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas
tersebut.
13. Siswa
yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model
pembelajaran langsung digunakan secara efektif.
14. Model
pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru
dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.
2.2.5.
Hubungan model pembelajaran langsung dengan hasil belajar
Hubungan Pembelajaran langsung dengan hasil belajar adalah dengan
pembelajaran langsung mampu menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar
di kelas, karena pelaksanaannya melalui tahap persiapan, penyajian kelas,
evaluasi dan perolehan hasil. Untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar, yang langsung siswa mengalaminya sehingga hasil
belajar pun meningkat. Siswa menjadi aktif dan guru hanya sebagai motivator.
2.6. Hipotesa Tindakan
Berdasarkan uraian diatas
dapat diajukan hipotesa tindakan yaitu “Penerapan model Pembelajaran Langsung dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas IV.B SD 008 Teluk Mega Tahun
Ajaran 2010/2011.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Penataan
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di SD Negeri 008 Teluk Mega pada semester I tanggal 23 November 2010 Sampai 02 Desember
2010. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV.B sebanyak 17 siswa yang terdiri
dari 8 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
3.2 Parameter Penelitian
Adapun parameter yang
diamati pada penelitian ini adalah :
l. Hasil Belajar siswa
yang terdiri dari :
a Daya serap
b. Ketuntasan belajar
siswa secara individual
2. Aktivitas siswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung
3. Aktivitas guru pada
saat proses pembelajaran berlangsung
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.3.1 Perangkat
pembelajaran terdiri dari
a. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
b. Lembaran Kerja Siswa
(LKS)
c. Media Gambar
3.3.2 Instrumen
Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan
untuk menyimpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Lembar Post test ; diberikan setelah selesai
mengikuti proses pembelajaran yaitu diakhir pertemuan
b. Lembar
ulangan harian ; diberikan setelah selesai materi pokok atau per siklus
c.
Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
d. Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk
melihat aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
3.4.1 Tahap Perencanaan
a.
Menetapkan waktu penelitian yaitu bulan September s/d Desember 2010 di kelas IV.B SD Negeri 008 Teluk Mega
b. Menentukan jumlah siklus yaitu dua siklus
c. Menetapkan materi pelajaran yaitu materi BAB 5 dengan Standar Kompetensi
Makhluk Hidup dan Lingkungannya
d. Penyusunan perangkat penelitian yang meliputi
perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
e. Merencanakan refleksi setiap akhir satu
siklus, dilaksanakan oleh peneliti.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan DI yaitu :
a. Pendahuluan (± l0 menit)
- Apersepsi
- Melakukan prasyarat pengetahuan dengan mengajukan pertanyaan
untuk memotivasi siswa
- Menyampaikan tujuan
pembelajaran (1 )
b . Kegiatan Inti (± 45 Menit)
1.
Guru
menempelkan gambar di papan tulis, dilanjutkan menyajikan informasi tentang materi
yang diajarkan dan mendemonstrasikan materi tersebut dengan benar (fase 2)
2.
Guru
memberi bimbing pelatihan awal tentang materi yang di demontrasikan pada siswa(fase3)
a.
Guru
membagi siswa dalam kelompok kecil
b.
Guru
membagikan lembaran kerja siswa (LKS) kepada siswa
c.
Guru
meminta siwa mendiskusikan materi dengan acuan LKS yang dibagikan
3.
Guru
membimbing pelatihan dalam diskusi tersebut (fase 3)
4.
Guru
melakukan pengecekan apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik
dan memberi umpan balik (fase 4)
5.
guru
memberikan latihan lanjutan dengan memberi tugas dirumah kepada siswa (fase 5)
c. Penutup (± 15 menit)
- Guru
membimbing siswa untuk merangkum pelajaran
-
Mengadakan post test
-Menginformasikan pelajaran yang akan
datang yaitu ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3.4.3 Observasi
Kegiatan
observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi
dilaksanakan seorang observer dengan menggunakan lembaran observasi pengamatan
siswa dan guru.
3.4.4 Refleksi
Data yang diperoleh dianalisa hasilnya
dijadikan pedoman untuk tindakan pada siklus berikutnya.
3.5 Teknik Analisa Data
3.5.1. Hasil belajar siswa
Pengolahan
data ini dilakukan dengan teknik analisa deskriptif. Tujuan dari analisa
deskriptif adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah menggunakan
media langsung. Skor tes hasil belajar yang digunakan dianalisis berdasarkan:
l. Daya serap
Daya
serap siswa diperoleh dengan rumus :
DS = JB / BS X 100%
Keterangan:
DS = Daya serap siswa
JB =
Jumlah jawaban benar
BS =
Jumlah butir soal
Untuk
menyatakan daya serap siswa dari hasil belajar dengan menngunakan acuaan KKM
sekolah 60, dan dianalisis
menggunakan kriteria seperti tabel berikut :
Tabel 2. Interval dan
Kategori Daya Serap siswa
% Interval
|
Kategori
|
85 -
100
|
Amat baik
|
70 - 84
|
Baik
|
60 -
69
|
Cukup
|
<60
|
Kurang
|
Sumber : ( Anonim, 2006 )
2.
Ketuntasan belajar siswa
KS
= SS X 100 %
SM
Keterangan:
KS = Ketuntasan siswa
SS = Skor diperoleh Siswa
SM = Skor Maksimal
Berdasrkan KKM sekolah
60 maka kriteria ketuntasan seorang
siswa (individu) mencapai 60
% dari jumlah soal yang diberikan atau dengan nilai 60 maka individu dikatakan tuntas.
3.
Aktivitas Belajar Siswa
P = F X 100 %
N
Keterangan: P = Persentase
F = Frekuensi aktivitas siswa
N = Banyaknya Individu
Analisa
data ini dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa dengan memberikan nilai
atas observasi tersebut dengan kategori seperti tabel berikut:
Tabel 3. Interval dan
Kategori aktivitas siswa.
% Interval
|
Kategori
|
80 – 100
70 – 79
60 – 69
<60
|
Amat baik
Baik
Cukup
Kurang
|
Sumber : ( Anonim, 2006 )
4. Aktifitas
Guru
Observasi
aktivitas guru dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi. Kegiatan guru yang
diamati itu antara lain kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
Kategori penilaian guru dihitung
dengan menggunakan rumus:
P = F X 100 %
N
Keterangan: P = Persentase
F = Frekuensi aktifitas guru
N = Banyaknya aspek yang diamati
Kemudian
data dianalisa untuk mengetahui keaktifan guru dengan memberi nilai atas
observsi tersebut sesuai dengan kategori seperti tabel berikut ini.
Tabel 4 Interval dan
Kategori aktivitas guru
% Interval
|
Kategori
|
90 -100
80 – 89
70 – 79
<70
|
Amat
baik
Baik
Cukup
Kurang
|
Sumber : ( Anonim, 2006 )
DAFTAR PUSTAKA
Kardi , 2000. Pengaiaran Langsung (Direct Instruction).
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional
Agus, dan Rosmaini,2006. Stategi Pembelajaran Biologi. prodi
Biologi, FKIP UNRI Pekanbaru
Anonimus, 2000. Petunjuk Pelaksanaan penilaian. Depdikbud pekanbaru
Arief, 2006. Media Pendidikan, pengertian pengembangan dan pemanfaatannya; PT. Raja
Grafindo persada. Jakarta.
Sudjana , 2004.
Guru dan Anak Didik Dalam Instraksi Edukatif
.Rineka Cipta Jakarta
Rohani,
2004. Pengelolaan Pengajaran. Rineka
Cipta. Jakarta.
Isjoni , 2002. Belajar
dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. PT. Rineka cipta
Syahrilfuddin dan Gustimal, 2010. Bahan Ajar dan Latihan Profesi Guru.
Departemen Pendidikan Nasional Penitia Sertifikasi Guru Rayon 5. FKIP UNRI
Pekanbaru.
Sukadi, 2006. Guru powerful guru masa depan. Kolbu
Bandung .
www.guruku.com ( Cullen,2003 dalam Fahul Himam, 2004 )
terimakasi sudah share, membantu sekali :)
BalasHapus