Sabtu, 03 November 2012

PROPOSAL PTK PEMBELAJARAN LANGSUNG


 
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAINS BIOLOGI
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG KELAS IV.B  SD NEGERI 008 TELUK MEGA
KABUPATEN ROKAN HILIR
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI
Guna Memenuhi Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam









OLEH :

AL FAIZAN
07051358370


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAINS BIOLOGI
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG KELAS IV.B  SD NEGERI 008 TELUK MEGA
KABUPATEN ROKAN HILIR
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI
Diajukan Kepada :
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam


Guna Memenuhi Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana S-1Pendidikan Biologi

Oleh :

AL FAIZAN
  0705135837

Diketahui :
Pembimbing I
Pembimbing II


DRA. YUSTINI YUSUF
NIP.1950 1212 1975 02 2001
Dra. MARIANI NATALINA,M.Pd
NIP. 196312221989032002

Mengetahui,
Dekan FKIP Universitas Riau




Prof. Dr. H. ISJONI, M.Si
Nip. 195912121985031006



KATA PENGANTAR
                 Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan karunia serta kasih sayang-Nya sehingga Skripsi Penelitian Tindakan Kelas dapat penulis selesaikan dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Sains Biologi dengan menggunakan model Pembelajaran Langsung di Kelas IV.B SD Negeri 008 Teluk Mega Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Tahun Pelajaran 2010/2011. Penulisan Skripsi ini merupakan kewajiban penulis sebagai Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk persyaratan menyelesaikan Tugas Akhir.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas semua saran, bimbingan, dan bantuan terutama kepada :
  1. Bapak Prof.Dr. Isjoni, M.Si selaku dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas Riau.
  2. Bapak Drs.Nursal, M.Si selaku ketua program studi pendidikan Biologi FKIP universitas Riau.
  3. Ibu Dra. Yustini yusuf, selaku dosen pembimbing
  4. Bapak dan Ibu dosen penguji
  5. Bapak dan Ibu Dosen program  studi pendidikan Biologi FKIP universitas Riau.
  6. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa (S.1) program  studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi ini.
                 Dalam penyelesaian Skripsi ini penulis sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencapai kesempurnaan baik yang menyagkut penyajian materi,nilai ilmiah,maupun tata bahasanya. Namun karena keterbatasan pengetahuan penulis,berkemungkinan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran,masukan dan kritik berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Skripsi ini.

                
Pekanbaru, Juli  2011














DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................
DAFTAR TABEL ...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
DAFTAR GAMBAR................................................................................
ABSTRAK ..............................................................................................
i
iii
v
vi
vii
viii
BAB I


PENDAHULUAN
1.1.    Latar belakang ................................................................
1.2.    Rumusan masalah............................................................
1.3.    Tujuan penelitian.............................................................
1.4.    Manfaat penelitian...........................................................


1
4
4
4
BAB II





TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil belajar.....................................................................
2.2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar..........................
2.3.  Pembelajaran Langsung ( Di ).........................................
2.3.1. Pengertian pembelajaran langsung ( DI )...............
2.3.2. Sintak Model Pembelajaran langsung ...................
2.3.3. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran langsung.
2.2.4.  Keunggulan model pembelajaran langsung..........
2.2.5. Hubungan model pembelajaran langsung dengan    hasil belajar...........................................................
2.2.6.  Hipotesa................................................................

6
9
10
10
12
13
17

19
20
BABIII


METODE  PENELITIAN
3.1. Penataan penelitian.........................................................
3.2. Parameter penelitian.......................................................
3.3. Instrumen penelitian.......................................................
3.4. Prosedur penelitian.........................................................
3.5. Teknik Analisa data........................................................


21
21
21
22
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Tindaka...........................................................
4.1.1. Deskripsi tindakan siklus I...................................
4.1.2. Deskripsi tindakan siklus II..................................
4.2. Analisa Deskriptif hasil Belajar......................................
4.2.1. Daya serap siswa siklus I.......................................
4.2.2. Daya serap siswa siklus II.....................................
4.3. Ketuntasan hasil belajar siswa.........................................
4.4. Aktivitas siswa dan guru .................................................
4.4.1. Aktivitas siswa.......................................................
4.4.2. Aktivitas guru.........................................................

28
28
29
30
31
32
33
34
34
36

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpula.......................................................................
5.2. Saran ..............................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran


39
40






















DAFTAR  TABEL
Tabel

Halaman
1
2
3
4
5



6


7



8



9
Sintak model pembelajaran langsung .....................................
Interval dan Kategori Daya Serap siswa..................................
Interval dan Kategori aktivitas siswa........................................
Interval dan Kategori aktivitas guru ..........................................
Daya serap siswa siklus I dengan menggunakan model pembelajaran langsung di kelas IV.B SDN 008 Teluk Mega berdasarkasn nilai post-tes dan ulangan harian ..........................
Daya serap siswa siklus II dengan menggunakan model pembelajaran langsung di kelas IV.B SDN 008 Teluk Mega berdasarkasn nilai post-tes dan ulangan harian ………………..
Ketuntasan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada siswa kelas IV.B SD Negeri 008 Teluk Mega Tahun Pelajaran 2010/2011……………………….

Data hasil aktivitas siswa siklus I dan II dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV.B SD Negeri 008 Teluk Mega .................................................................................

Aktifitas guru pada siklus I dan II dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung Di keles IV.B SD Negeri 008 Teluk Mega Tahun Pelajaran 2010/2011...............................................
13
25
26
27



31


32


33


35


37







DAFTAR  LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.


2
3




4




5




6


7

8


9


10

11


12
Jadwal  Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Di SDN 008 Teluk Mega kelas IV.B Tahun 2010 Dengan  Menggunakan Model Pembelajaran Langsung........................................................................................................
Silabus dan Sistem Penilaian............................................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a.     Rencana pelaksanaanpembelajaran siklus I pertemuan I…………………
b.     Rencana pelaksanaanpembelajaran siklus I pertemuan II……………….
c.     Rencana pelaksanaanpembelajaran siklus II pertemuan I……………….
d.    Rencana pelaksanaanpembelajaran siklus II pertemuan II……………….
Lembaran LKS/LTS siswa
a.    Lembaran LKS/LTS siswa siklus I pertemuan I…………………………
b.    Lembaran LKS/LTS siswa siklus I pertemuan I…………………………
c.    Lembaran LKS/LTS siswa siklus I pertemuan I…………………………
d.   Lembaran LKS/LTS siswa siklus I pertemuan I…………………………
Lembaran Soal Post-Tes siswa
a.    Lembaran Soal Post-Tes siswa siklus I pertemuan I……………………..
b.    Lembaran Soal Post-Tes siswa siklus I pertemuan II…………………….
c.    Lembaran Soal Post-Tes siswa siklus II pertemuan I…………………….
d.   Lembaran Soal Post-Tes siswa siklus II pertemuan II……………………
Lembaran Soal Ulangan Harian Siswa
a.       Lembaran Soal Ulangan Harian Siswa siklus I………………………….
b.      Lembaran Soal Ulangan Harian Siswa siklus II………………………….
Daya serap siswa berdasarkan nilai postes dan ulangan harian siswa pertemuan I dan II masing-masing siklus.......................................................

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Dan II Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Lansung……………………………………………

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I Dan II Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung......................................................................

Observasi aktivitas guru Selama pembelajaran berlangsung dari siklus I dan siklus II..........................................................................................................

Data hasil pembelajaran siswa sebelum menggunakan model pembelajaran langsung yang berdasarkan ujian tengah semester ganjil................................................................................................................

Bukti fisik mengadakan PTK di Kelas IV.B  SD Negeri 008 Teluk mega Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir pada Bulan November s/d Desember Tahun Pelajaran 2010/2011...........................................................



42
43

47
49
51
54

57
59
61
63

65
67
68
69


70
72

73

74


75

77


79


80























DAFTAR  GAMBAR
Gambar

Halaman

1



Pola multirafik communiccation.........................................



9





















PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAINS BIOLOGI
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG KELAS IV.B  SD NEGERI 008 TELUK MEGA
KABUPATEN ROKAN HILIR
TAHUN PELAJARAN 2010/2011


Oleh

A L F A I Z A N
NIM. 0705135837


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV.B SDN 008 Teluk Mega Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan Penggunaan Model Pembelajaran Langsung dilakukan pada tanggal 23 November 2010 Sampai 02 Desember 2010. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV.B sebanyak 17 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa vang terdiri dari daya serap, ketuntasan belajar, aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru. Rata-rata daya serap siklus I yaitu 59.40 dengan kategori “kurangmeningkat pada siklus II menjadi 73.25 dengan kategori “Baik”. persentase ketuntasan belajar siswa siklus I 82.35 dengan kategori “Amat Baik”dan pada siklus II menjadi 88.23 dengan kategori “Amat Baik”. Rata-rata aktivitas siswa siklus I pertemuan I 72.93 dengan kategori “Baikdan pada siklus II menjadi 84.11 dengan kategori “Baik”. Rata-rata aktivitas guru pada siklus I  83.33 dengan kategori “Baikpada siklus II menjadi 96.66 dengan kategori “Amat Baik Sekali”. Dilihat dari persentase hasil yang diperoleh setelah penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar sains Biologi siswa kelas IV.B SDN 008 Teluk Mega Tahun 2010 / 2011.

Kata kunci     : Pembelajaran Langsung , Hasil Belajar


PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
            Kita sering mendengar istilah Sains. Secara etimologi kata Sains berasal dari bahasa Latin yaitu Scientia yang artinya pengetahuan. Sains sebagai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diantaranya Kimia, Fisika, dan Biologi.
            Sains (Biologi) merupakan mata pelajaran wajib dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 di Sekolah Dasar. Menurut Syahrifuddin dan Gustamal (2010), tujuan mata pelajaran ini diajarkan adalah :
  1. Menanamkan konsep-konsep Sains Biologi yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap Sain Biologi dan Teknologi.
  3. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan sendiri.
  4. Ikut serta memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
  5. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Sain, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat.
  6. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Karakteristik dari pembelajaran Sain yaitu cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip,proses penemuan yang menggunakan metode ilmiah. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis. Yang diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat.
Oleh sebab itu peranan dan fungsi guru sangat mempengaruhi dan menentukan hasil dari proses pembelajaran tersebut, karena guru merupakan manajer kelas. Didalam KTSP 2006 menegaskan seorang Guru dalam proses pembelajaran harus mengadakan tuntutan pencapaian kompetensi bagi peserta didik yang merupakan amanah kurikulum.
Didalam pembelajaran Sain terutama Biologi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum belum sepenuhnya dilaksanakan pada SD Negeri 008 Teluk Mega Kelas IV.B, dimana siswa kurang aktif,minat belajar rendah,tidak mau mengemukakan pendapat dan bertanya. Hal ini dipicu oleh:
a.    Guru dalam menyampaikan materi menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media/alat pembelajaran
b.    Guru kurang  menguasai materi
c.    Kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
Dan tanpa disadari, hal inilah yang menyebabkan rendahnya kualitas dan hasil belajar siswa itu sendiri, sehingga Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) belum tercapai,dengan demikian Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh sekolah sulit tercapai, ini terbukti Dimana KKM yang ditetapkan oleh sekolah 60 sedangkan rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa pada ujian tengah semester ganjil hanya mencapai 50 yang terlampir pada lampiran 11.
Dari masalah tersebut maka diperlukan Strategi yang tepat agar dapat membantu peningkatan hasil belajar siswa seperti apa yang diharapkan guru. Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka penggunaan Model Pembelajaran Langsung merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa. Sesuai dengan pendapat Sudrajat (2009) karena Pembelajaran Langsung memiliki keunggulan yaitu:
1.     Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
2.     Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
3.     Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
4.     Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
5.     Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
6.     Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa, sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
7.     Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan antusias siswa.
Untuk itu, berdasarkan pendapat Sudarjat tersebut Peneliti menganggap penggunaan model pembelajaran langsung ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV.B tersebut, sehingga peneliti berminat mengangkat judul untuk penelitian ini, yaitu :Peningkatan Hasil Belajar Sains Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV.B  SD Negeri 008 Teluk Mega Kabupaten Rokan Hilir Tahun Pelajaran 2010-2011”.
1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu :“Apakah dengan menggunakan model Pembelajaran Langsung dapat meningkatkan hasil belajar Sains Biologi siswa kelas IV.B  di SD Negeri 008 Teluk Mega Kabupaten Rokan Hilir Tahun Pelajaran 2010-2011” ?
1.3              Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk meningkatan Hasil Belajar Sains (Biologi) Dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung Kelas IV.B di SD Negeri 008 Teluk Mega Kabupaten rokan hilir Tahun pelajaran 2010/2011.

1.4              Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dengan menggunakan model pembelajaran langsung ini adalah:
1.4.1        Bagi Siswa, dapat meningkatkan hasil belajar Sains Biologi siswa dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Biologi.
1.4.2        Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Sains Biologi siswa di sekolah dasar dan meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar.
1.4.3        Bagi Sekolah, dapat memperbaiki proses belajar mengajar pada mata pelajaran Biologi, sehingga tujuan pembelajaran Sains Biologi tercapai secara maksimal.
1.4.4        Bagi Peneliti,dapat menambah wawasan dan mengembangkan profesionalnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Hasil Belajar
Menurut Firdaus (2011) Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga pembelajaran memungkinkan seseorang anak manusia berubah dari tidak mampu menjadi mampu atau dari tidak berdaya menjadi sumber daya.
Sanjaya.A.(2009) dalam KKBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) menyebutkan ”belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu tertentu dengan tergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada daya tarik hasil itu bagi orang bersangkutan”. 
Trianto, 2010 menambahkan belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki.
Menurut Isjoni et al,(2005),Belajar adalah mengetahui dan memahami sesuatu sehingga terjadi perubahan dalam diri seseorang. Jadi, Hasil belajar yaitu penghargaan atau nilai yang diperoleh dari belajar.
Belajar adalah proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan latihan. Menurut Sukadi ( 2006 ) pendidik harus menciptakan suasana belajar-mengajar yang efektif yang mampu memotivasi siswa dan pandai menarik minat serta perhatian siswa sehingga hasil pembelajaran itu menjadi bermakna dan mampu merubah sikap dan perilaku siswa.
Menurut Djamarah (2000), hasil adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguh–sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mancapainya.
Sudjana.(2004), Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita. Jadi Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Munawar.I.(2009), Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang dan akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta perilaku kerja yang lebih baik.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui proses belajar. Sedangkan belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan belajar
mengajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan
pembelajaran atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah
ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar
ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuantujuna
instruksional. 
Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran dari materi yang diajarkan guru mengadakan evaluasi pembelajar seiring dengan itu Isjoni,2009 menjelaskan evaluasi merupakan satu rangkain dari suatu proses pembelajaran yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru,sehingga evaluasi dijadikan indikator terhadap suatu keberhasilan suatu pembelajaran yang telah dilaksanakan guru.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal guru harus menciptakan suasana belajar yang efektif dan membangun motivasi siswa serta yang lebih berpengaruh yaitu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.Menurut pandangan modren,efektivitas pembelajaran ditentukan oleh pola komunikasi multitrafic (multitrafic communication ). Dalam pola komunikasi ini terjadi antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa sehingga pertukaran (sharing) pengetahuan dan pengalaman sehingga proses pembelajaran lebih bermakna,Sukadi (2006). Dan dapat digambarkan sebagai berikut.











Gambar 1
Pola multitrafic communication, Sukadi (2006)

2.2.      Faktor yang mempengaruhi hasil pembelajaran
Menurut Agus dan Rosmaini (2006) faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
1.    Faktor interen
Faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri yaitu:
a.    Faktor jasmani
b.    Faktor psikologi
2.    Faktor ekstren
Faktor yang timbul dari lingkungan luar anak itu sendiri yaitu:
a.       Faktor keluarga
b.      Faktor sekolah
c.       Faktor masyarakat.
            Thomas F. Staton dalam Sardiman (2008) Menguraikan enam macam faktor psikologis yaitu (1) motivasi, (2) konsentrasi, (3) reaksi, (4) organisasi, (5) pemahaman, (6) ulangan.Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal siswa antara lain kemampuan yang dimiliki siswa tentang materi yang akan disampaikan, sedangkan faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan menurut Isjoni (2002)  hasil belajar sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu,yaitu waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pokok bahasan, usaha yang dilakukan individu, bakat seseorang dan kualitas pengajaran, kemampuan siswa untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
2.3.      Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
2.3.1. Pengertian pembelajaran langsung
Menurut Agus dan Rosmini (2006), Pembelajaran langsung merupakan Model pembelajaran suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapaikan tujuan pembelajaran, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar  dalam melaksanakan aktifitas pembelajaran.
Menurut Arends dalam Agus,Rosmini (2006) bahwa model pembelajaran langsung merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan bertahap-tahap. Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk dapat meningkatkan aktivitas siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik.
Sudrajat.A.(2009),Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder,  gambar,  peragaan, dan sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain bahwa model ini tidak dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan semua siswa.
Dengan adanya pembelajaran langsung diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mempelajari biologi sehingga materi bisa dikuasai dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran Biologi. Untuk penunjang hasil pembelajaran yang baik Dalam Pembelajaran langsung, pendidik harus juga menyediakan media atau alat peraga.
Menurut Rohani (2004) peragaan media langsung meliputi semua pekerjaan panca indra yang bertujuan mencapai pemahaman suatu hal secara lebih tepat. AIat indra merupakan pintu gerbang pengetahuan untuk memiliki suatu kesan yang lebih terang. Maka dari itu penulis menggunakan peragaan media gambar. Agar proses pembelajaran siswa terlibat penuh, dimana siswa harus mengamati dari semua macam seginya, kemudian dianalisa,disusun, di komparasikan sehingga dapat memperoleh gambaran yang lengkap.
Manfaat pembelajaran langsung bagi siswa ialah siswa langsung dapat melihat memegang dan mengamati objek secara langsung. Dengan siswa melihat, memegang dan mengamati objek secara langsung maka siswa akan lebih paham dan mengerti tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2.3.2.   Sintak model Pembelajaran Langsung
Dalam pembelajaran langsung terdapat dua kegiatan penting dalam pelaksanaannya yaitu :
1.  Tugas perencanaan, yaitu memilih isi, melakukan analisis tugas, merumuskan tujuan, merencanakan waktu dan ruang.
2. Tugas-tugas interaktif yaitu suatu kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan dalam kelas, diantaranya menyampaikan tujuan menyiapkan peserta didik, persentasi dan demonstasi dan menyediakan pelatihan terbimbing.
Penilaian hasil belajar siswa ditekankan pada praktek pengembangan dan pengetahuan dasar yang sesuai mengukur dengan teliti keterampilan yang sederhana dan keterampilan yang kompleks. Menurut Agus dan rosmaini (2006) terdapat 5 sintak model pembelajaran langsung . 5 sintak tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 1. Sintak model pembelajaran langsung
No
Fase
Peran Guru
1



2



3

4

5
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa


Mendemontrasikan pengetahuan/keterampilan


Membimbing pelatihan


Mengecek pemahaman dan memberi umpan balik

Memberikan kesempatan
Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pembelajaran dan pentingnya pembelajaran serta mempersiapkan untuk guru

Guru mendemontrasikan keterampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap

Guru merencanakan dan memberikan bimbingan latihan awal

Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik

Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan pelatihan khusus pada penerapan  kepada situasi  lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari.      

2.3.3. Tahap- Tahap pelaksanaan Pembelajaran Langsung
Model pengajaran langsung adalah model pengajaran yang memusatkan pada guru yang disajikan dalam 5 tahap sebagai berikut :
1. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
a. Merumuskan Tujuan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran antara lain; jenis materi pokok bahasan yang dipilih, kemampuan siswa dan fasilitas yang tersedia.
b. Menyampaikan Tujuan
Menurut Kardi,S (2000 ) Para siswa perlu mengetahui dengan jelas mengapa mereka berpartisipasi dalam suatu pembelajaran, dan mereka mengetahui apa yang harus mereka lakukan setelah selesai berperan serta dalam pembelajaran Guru yang baik akan mengkomunikasikan tujuan tersebut kepada siswa-siswa melalui rangkuman rencana pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat melihat keseluruhan tahap pembelajaran dan hubungan antar tahap-tahap tersebut.
c. Menyiapkan Siswa
Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan dan penyiapan kembali pada aktivitas yang telah dimilikinya yang relevan pada pokok-pokok pembicaraan pelajaran yang lalu, atau memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa.
2.    Melakukan Demonstrasi
Agar guru melakukan demonstrasi suatu konsep atau keterampilan dengan berhasil, maka guru perlu sepenuhnya menguasai suatu konsep atau keterampilan yang akan didemonstrasikan dan berlatih melakukan demonstrasi.
Fase ini adalah melakukan persentasi atau mendemonstrasikan materi pembelajaran atau keterampilan. Kunci keberhasilan dari kegiatan ini terletak pada kejelasan informasi dari mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif.
Menurut Agus, Rosmaini (2006), bahwa kemampuan seorang guru untuk menyampaikan informasi yang jelas dan spesifik kepada siswa mempunyai dampak positif terhadap proses belajar siswa. Bila informasi yang diberikan oleh guru rancu atau membingungkan siswa hal ini disebabkan oleh guru tidak menguasai isi pokok bahasan yang diajarkan dan tidak mengetahui teknik komunikasi yang baik
3.    Membimbing dan Berlatih
Agar   guru   dapat   mendemonstrasikan   sesuatu   dengan   benar  maka salah satu tahap terpenting dalam pembelajaran lmgsung adalah terdapat menambah latihan yang terbimbing kepada siswa yang berisi soal-soal yang terdapat dalam LKS yang telah disiapkan oleh guru. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merencanakan dan melaksanakan latihan terbimbing adalah sebagai berikut :
a)      Guru meminta siswa melakukan latihan sampai benar-benar bermakna
b)      Guru meminta siswa melakukan latihan sampai benar-benar menguasai konsep keterampilan yang dipelajari.
c)      Guru melaksanakan latihan berselang tidak secara terus menerus untuk keterampilan yang pertama kali dipelajari oleh siswa disarankan melakukan latihan berkelanjutan dengan memperhatikan kenyataan bahwa pelatihan yang dilakukan secara terus menerus akan menimbulkan kejenuhan.
d)     Guru memperhatikan tahap-tahap awal latihan yang mungkin saja siswa melakukan keterampilan yang kurang atau bahkan salah.
4.        Mengecek Pemahaman dan memberikan Umpan Balik
Tahap ini disebut juga tahap resitasi yaitu guru memberikan beberapa pertanyaan baik secara lisan maupun tulisan. Guru mengalami kesulitan memberikan umpan balik yang efektif untuk siswa yang jumlahnya banyak. Menurut Anonimus dalam Mardaleni (2008) menyarankan cara   pemberian umpan balik sebagai berikut :
a. Berikan umpan balik sesegera mungkin setelah melakukan latihan
b. Upayakan agar umpan balik jelas dan spesifik
c. Upayakan umpan balik sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa
d. Berikan pujian dan umpan balik pada kinerja yang benar
e. Jika memberikan umpan balik negative, tunjukkan bagaimana cara melakukan yang benar
f. Bantulah siswa untuk memfokuskan perhatikannya pada proses dan bukan pada hasil.
g. Ajarkan siswa cara memberikan umpan balik kepada diri mereka sendiri dan bagaimana menilai keberhasilan kinerjanya.
5.    Memberikan Perluasan Latihan Mandiri
Pada tahap ini guru memberikan tugas pada siswa untk menerapkan keterampilan yang baru saja diperoleh secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan oleh siswa secara pribadi yang dilakukan dirumah atau diluar jam pelajaran. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memberikan tugas mandiri sebagai berikut :
a.  Pilih tugas mandiri yang dapat dilakukan oleh siswa dirumah dengan baik
b.  Guru seyogyanya menginformasikan kepada orang tua siswa tentang tingkat keterlibatan mereka dalam membimbing anaknya dirumah
c. Guru memberikan umpan balik tentang hasil tugas yang diberikan kepada siswa dirumah
Model Pembelajaran Langsung ini secara sistematis dapat membantu para siswa dalam belajar melalui langkah-langkah pembelajaran, selanjutnya siswa akan aktif bekerja sendiri dangan adanya latihan terbimbing. Ini berarti siswa mendapatkan informasinya yang jelas akan mempelajari suatu materi pelajaran.
2.3.4. Keunggulan model pembelajaran langsung
            Sudrajat.A.(2009),Disarikan dari Depdiknas Modul KKG/MGMP Model Pembelajaran Langsung merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan bertahap-tahap sehingga dengan demikian dapat diambil kesimpulan pembelajaran langsung memiliki keunggulan seperti berikut.
1.        Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
2.        Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
3.        Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
4.        Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
5.        Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
6.        Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.
7.        Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa. Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
8.        Pembelajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.
9.        Model Pembelajaran Langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
10.    Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
11.    Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat).
12.    Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.
13.    Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.
14.    Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.
2.2.5. Hubungan model pembelajaran langsung dengan hasil belajar
Hubungan Pembelajaran langsung dengan hasil belajar adalah dengan pembelajaran langsung mampu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar di kelas, karena pelaksanaannya melalui tahap persiapan, penyajian kelas, evaluasi dan perolehan hasil. Untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar, yang langsung siswa mengalaminya sehingga hasil belajar pun meningkat. Siswa menjadi aktif dan guru hanya sebagai motivator.

2.6.     Hipotesa Tindakan
Berdasarkan uraian diatas dapat diajukan hipotesa tindakan yaitu “Penerapan model Pembelajaran Langsung dapat Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas IV.B SD 008 Teluk Mega Tahun Ajaran 2010/2011.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  Penataan Penelitian
          Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 008 Teluk Mega pada semester I  tanggal 23 November 2010 Sampai 02 Desember 2010. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV.B sebanyak 17 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
3.2     Parameter Penelitian
Adapun parameter yang diamati pada penelitian ini adalah :
l. Hasil Belajar siswa yang terdiri dari :
a  Daya serap
b. Ketuntasan belajar siswa secara individual
2. Aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
3. Aktivitas guru pada saat proses pembelajaran berlangsung

3.3     Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.3.1 Perangkat pembelajaran terdiri dari
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Lembaran Kerja Siswa (LKS)
c. Media Gambar
3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk menyimpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari :
a.  Lembar Post test ; diberikan setelah selesai mengikuti proses pembelajaran yaitu diakhir pertemuan
b. Lembar ulangan harian ; diberikan setelah selesai materi pokok atau per siklus
c. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
d. Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk melihat aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung.
3.4     Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
3.4.1 Tahap Perencanaan
a. Menetapkan waktu penelitian yaitu bulan September s/d Desember 2010 di kelas IV.B SD Negeri 008 Teluk Mega
b.  Menentukan jumlah siklus yaitu dua siklus
c.  Menetapkan materi pelajaran yaitu materi BAB 5 dengan Standar Kompetensi Makhluk Hidup dan Lingkungannya
d.  Penyusunan perangkat penelitian yang meliputi perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
e.  Merencanakan refleksi setiap akhir satu siklus, dilaksanakan oleh peneliti.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan DI yaitu :
a. Pendahuluan (± l0 menit)
- Apersepsi
- Melakukan prasyarat pengetahuan dengan mengajukan pertanyaan
untuk memotivasi siswa
- Menyampaikan tujuan pembelajaran (1 )
b . Kegiatan Inti (± 45 Menit)
1.    Guru menempelkan gambar di papan tulis, dilanjutkan menyajikan informasi tentang materi yang diajarkan dan mendemonstrasikan materi tersebut dengan benar (fase 2)
2.    Guru memberi bimbing pelatihan awal tentang materi yang di demontrasikan pada siswa(fase3)
a.    Guru membagi siswa dalam kelompok kecil
b.    Guru membagikan lembaran kerja siswa (LKS) kepada siswa
c.    Guru meminta siwa mendiskusikan materi dengan acuan LKS yang dibagikan
3.    Guru membimbing pelatihan dalam diskusi tersebut (fase 3)
4.    Guru melakukan pengecekan apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan memberi umpan balik (fase 4)
5.    guru memberikan latihan lanjutan dengan memberi tugas dirumah kepada siswa (fase 5)
c. Penutup (± 15 menit)
- Guru membimbing siswa untuk merangkum pelajaran
- Mengadakan post test
-Menginformasikan pelajaran yang akan datang yaitu ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3.4.3 Observasi
              Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilaksanakan seorang observer dengan menggunakan lembaran observasi pengamatan siswa dan guru.
3.4.4 Refleksi
Data yang diperoleh dianalisa hasilnya dijadikan pedoman untuk tindakan pada siklus berikutnya.
3.5     Teknik Analisa Data
3.5.1. Hasil belajar siswa
Pengolahan data ini dilakukan dengan teknik analisa deskriptif. Tujuan dari analisa deskriptif adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah menggunakan media langsung. Skor tes hasil belajar yang digunakan dianalisis berdasarkan:
l. Daya serap
Daya serap siswa diperoleh dengan rumus :
DS = JB / BS X 100%
Keterangan:
DS     = Daya serap siswa
JB      = Jumlah jawaban benar
BS     = Jumlah butir soal
Untuk menyatakan daya serap siswa dari hasil belajar dengan menngunakan acuaan KKM sekolah 60, dan dianalisis menggunakan kriteria seperti tabel berikut :
Tabel 2. Interval dan Kategori Daya Serap siswa
% Interval
Kategori
85 - 100
Amat baik
70 - 84
Baik
60 - 69
Cukup
<60
Kurang
Sumber : ( Anonim, 2006 )

2.    Ketuntasan belajar siswa
KS = SS X 100 %
        SM

 Keterangan:  KS = Ketuntasan siswa
                      SS = Skor diperoleh Siswa
                     SM = Skor Maksimal
              Berdasrkan KKM sekolah 60 maka kriteria ketuntasan seorang siswa (individu) mencapai 60 % dari jumlah soal yang diberikan atau dengan nilai 60 maka individu dikatakan tuntas.
3.    Aktivitas Belajar Siswa

P = F X 100 %
                      N

Keterangan:  P = Persentase
                 F = Frekuensi aktivitas siswa
                N = Banyaknya Individu
      Analisa data ini dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa dengan memberikan nilai atas observasi tersebut dengan kategori seperti tabel berikut:
Tabel 3. Interval dan Kategori aktivitas siswa.
% Interval
Kategori
80 – 100
70 – 79
60 – 69
<60
Amat baik
Baik
Cukup
Kurang
   Sumber : ( Anonim, 2006 )

4.    Aktifitas Guru
       Observasi aktivitas guru dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi. Kegiatan guru yang diamati itu antara lain kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
              Kategori penilaian guru dihitung dengan menggunakan rumus:
P = F   X 100 %
     N


Keterangan:  P = Persentase
                     F = Frekuensi aktifitas guru
                     N = Banyaknya aspek yang diamati
      Kemudian data dianalisa untuk mengetahui keaktifan guru dengan memberi nilai atas observsi tersebut sesuai dengan kategori seperti tabel berikut ini.

Tabel 4 Interval dan Kategori aktivitas guru
% Interval
Kategori
90 -100
80 – 89
70 – 79
<70
Amat baik
Baik
Cukup
Kurang
     Sumber : ( Anonim, 2006 )

DAFTAR PUSTAKA


Kardi , 2000. Pengaiaran Langsung (Direct Instruction). Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Agus, dan Rosmaini,2006. Stategi Pembelajaran Biologi. prodi Biologi, FKIP UNRI Pekanbaru
Anonimus, 2000. Petunjuk Pelaksanaan penilaian. Depdikbud pekanbaru
Arief, 2006. Media Pendidikan, pengertian pengembangan dan pemanfaatannya; PT. Raja Grafindo persada. Jakarta.
Sudjana , 2004. Guru dan Anak Didik Dalam Instraksi Edukatif .Rineka Cipta Jakarta
Rohani, 2004. Pengelolaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Isjoni , 2002. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. PT. Rineka cipta
Syahrilfuddin dan Gustimal, 2010. Bahan Ajar dan Latihan Profesi Guru. Departemen Pendidikan Nasional Penitia Sertifikasi Guru Rayon 5. FKIP UNRI Pekanbaru.
Sukadi, 2006. Guru powerful guru masa depan. Kolbu Bandung .
www.guruku.com  ( Cullen,2003 dalam Fahul Himam, 2004 )








1 komentar: